Welcome to our online store

Forum Komunikasi Siswa Progresip

Organisasi pegerakan siswa

Sekolah



Beasiswa Murid SDLB Dipotong
POLEWALI — Orang tua murid SDLB di Polman mengeluhkan pemotongan beasiswa untuk anak-anak mereka. Tak tanggung-tanggung, jumlah dana yang dipotong setiap siswa mencapai Rp 750.000.
Pemotongan beasiswa tersebut diadukan oleh orang tua salah satu murid SDLB melalui sms aduan Pemkab Polman, Selasa 12 Nopember.
Sebagaimana pengaduan yang diterima Humas Pemkab Polman, tertulis: “Yth, Bapak Bupati, kami orang tua siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) melaporkan pada bapak bupati, sehubungan dengan penerimaan beasiswa SLB Sabtu kemarin terlalu banyak pemotongan dgn alasan pembelian seragam sekolah. Tahun2 kemarin juga dipotong seperti ini tapi tidak ada realiasasi pembeliannya. Dana beasiswa yg seharusnya diterima persisnya Rp 1.050.000 yang diterima hanya Rp 300.000,”.
Artinya, besaran dana yang dipotong oleh pihak sekolah tersebut sebesar Rp 750.000 per siswa. Berdasarkan data siswa di sekolah tersebut, jumlah siswa sebanyak 51 orang dengan anggaran Rp 58 juta, tetapi yang disalurkan hanya Rp 15,3 juta.
Atas aduan tersebut sudah diterima Bupati Polewali Mandar dan akan segera menindaklanjutinya dengan meminta Kepala Disdikpora Polman Arifuddin Toppo untuk memanggil kepala SDLB. Menurut Bupati Polewali Mandar, jika pemotongan itu dilakukan tanpa dasar, maka itu adalah penyimpangan.
Terpisah, Arifuddin Toppo mengaku sudah menerima laporan tersebut. Namun, Arifuddin membantah bahwa hal tersebut adalah pungutan liar. “Betul, ada pemotongan dana beasiswa untuk anak-anak di SDLB. Tetapi, pemotongan itu bukan pungli,” kata Arifuddin.
Arifuddin menjelaskan, pihaknya bersama Inspektorat sudah memanggil Kepala SDLB Polewali Aco, terkait dengan pemotongan tersebut. Namun, berdasarkan keterangan kepala sekolah, pemotongan itu dilakukan karena mempunyai dasar.
Dijelaskan, dalam penyaluran bea siswa untuk SDLB sebesar Rp 1.050.000 per orang. Yang disalurkan memang hanya Rp 300 ribu sebagai uang transport anak. Sisanya sebesar Rp 750 ribu diambil alih oleh pihak sekolah mengurus pembelian seragam.
“Ada pemotongan, tapi itu bukan pungli karena juknis yang menjelaskan bahwa pembelian seragam anak dilakukan pihak sekolah,” tandas Arifuddin.
Meski demikian, Arifuddin juga meminta kepada pihak SDLB, untuk segera mengurus seragam anak-anak didiknya sehingga tidak muncul kesalahpahaman antara orangtua dengan pihak sekolah seperti yang terjadi sekarang ini.
Saat ditanya soal bantuan beasiswa tahun lalu yang belum terealisasi, Arifuddin juga membantah hal itu. Dari keterangan pihak sekolah, bantuan tahun lalu sudah direalisasikan. Kalau untuk tahun ini, memang baru disalurkan. (afr/ham)

Related Product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger