Welcome to our online store

Forum Komunikasi Siswa Progresip

Organisasi pegerakan siswa

Pendidikan FKSP

Pendidikan FKSP
FKSP KAB POLMAN

PENDIDIKAN

FORUM KOMUNIKASI SISWA PROGRESIP
Latest Products Get our latest products by subscribing this site

Sekolah

PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

Meski dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diharapkan dapat meningkatkan jumlah keikutsertaan siswa/peserta didik, tetapi masih banyak anak – anak yang tidak dapat bersekolah, putus sekolah dan tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang pendidikan berikutnya. Salah satu penyebab hal tersebut adalah kesulitan orangtua/keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan lainnya seperti baju seragam, buku tulis, sepatu, biaya transportasi maupun biaya pendidikan lainnya yang tidak ditanggung oleh dana BOS. Hal inilah yang melatarbelakangi dikembangkannya Program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
  1. Apa yang dimaksud dengan program Bantuan Siswa Miskin (BSM)? Mengapa disebut sebagai “bantuan” dan apa bedanya dengan “beasiswa”?Program BSM adalah Program Nasional yang bertujuan untuk menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (bahkan hingga tingkat menengah atas), serta membantu kelancaran program sekolah.

    Melalui Program BSM ini diharapkan anak usia sekolah dari rumah-tangga/keluarga miskin dapat terus bersekolah, tidak putus sekolah, dan di masa depan diharapkan mereka dapat memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami orangtuanya.  Program BSM juga mendukung komitmen pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Kabupaten/Kota miskin dan terpencil serta pada kelompok marjinal.

    Program ini bersifat bantuan langsung kepada siswa dan bukan beasiswa, karena berdasarkan kondisi ekonomi siswa dan bukan berdasarkan prestasi (beasiswa) mempertimbangkan kondisi siswa, sedangkan beasiswa diberikan dengan mempertimbangkan prestasi siswa.

    Dana BSM diberikan kepada siswa mulai dari tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi dengan besaran sebagai berikut:
    1. BSM SD & MI sebesar Rp  225.000 per semester atau Rp 450.000 per tahun.
    2. BSM SMP/MTs sebesar Rp 375.000 per semester atau Rp 750.000 per tahun
    3. BSM SMA/SMK/MA sebesar Rp 500.000 per semester atau Rp 1.000.000 per tahun.
Di jenjang pendidikan tinggi, program beasiswabagi anak kurang mampu juga digulirkan pemerintah dengan nama bantuan belajar mahasiswa miskin ber-IPK 2,5, dan beasiswa bidik misi. Bidik misi bertujuan untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Besarnya anggaran untuk beasiswa miskin diberbagai jenjang dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
2. Ada berapa “jalur” penyaluran BSM dan dari mana sumber pembiayaannya?
Program BSM dilaksanakan oleh 2 (dua) Kementerian yang berbeda, yaitu Bantuan Siswa Miskin (BSM) bagi sekolah reguler yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan BSM bagi siswa yang bersekolah di Madrasah yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Sumber dana semua bantuan ini adalah dari APBN. Alokasinya tertuang dalam DIPA di lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayan serta DIPA Kementerian Agama.
Tabel 1. Jumlah Penerima Manfaat Program BSM 2008-2014
Tabel 1. Jumlah Penerima Manfaat Program BSM 2008-2014

3.Siapa penerima BSM dan Bea Siswa Bakat dan Prestasi?
Penerima dana BSM yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah siswa miskin dan rentan  pada Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta yang telah memenuhi kriteria sesuai pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penerima dana Beasiswa Bakat dan Prestasi adalah siswa yang memiliki prestasi di bidang akademik/non-akademik pada SD, SMP, SMA atau SMK yang telah memenuhi kriteria sesuai pedoman/petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
Penerima Program BSM yang dikelola oleh Kementerian Agama (Kemenag) adalah siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta di seluruh provinsi di Indonesia yang berasal dari keluarga kurang mampu/miskin yang dihitung berdasarkan proporsi populasi murid di masing-masing kabupaten/kota dengan perincian sebagai berikut.
  1. Madrasah Ibtidaiyah     : 750.000 siswa
  2. Madrasah Tsanawiyah  : 600.000 siswa
  3. Madrasah Aliyah            : 400.000 siswa
Penerima BSM ditentukan berdasarkan basis data terpadu PPLS 2011.
4. Apa saja kriteria dasar penentuan penerima BSM?
Kriteria dasar penentuan penerima Program BSM Kemendikbud adalah sebagai berikut: 
Siswa miskin adalah siswa SD, SMP, SMA, dan SMK yang orang tuanya kurang mampu membiayai pendidikan anaknya, orang tua miskin atau rumah tangga miskin sesuai dengan kriteria antara lain sebagai berikut:
Kriteria penerima BSM untuk Madrasah adalah sebagai berikut:
  1. Orangtua siswa penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS)
  2. Siswa penerima Kartu Calon Penerima Bantuan Siswa Miskin
  3. Orangtua siswa peserta Program Keluarga Harapan (PKH)
  4. Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya
  5. Siswa yatim, piatu atau yatim piatu
  6. Siswa yang berasal dari panti asuhan
  7. Siswa berasal dari korban musibah, korban bencana, korban PKH dari Rumah Tangga Sangat Miskin dan siswa dari program keahlian pertanian (SMK)
Kriteria dasar penentuan penerima Program BSM Kemenag adalah sebagai berikut:
 
Penerima BSM adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah negeri dan swasta kelas I (satu) sampai kelas VI (enam), siswa Madrasah Tsanawiyah negeri dan swasta kelas VII (tujuh) sampai kelas IX (sembilan) dan siswa Madrasah Aliyah negeri dan swasta kelas X (sepuluh)  sampai kelas XII (dua belas). 
 
Adapun kriteria siswa penerima BSM sebagai berikut: 
  1. Siswa anggota Rumah Tangga penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) /Kartu BSM yang telah terdaftar sebagai penerima BSM tahun 2013 (APBN-P 2013);
  2. Siswa anggota Rumah Tangga penerima Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang belum terdaftar dan belum menerima BSM Tahun 2013;
Selain kriteria di atas dan apabila kuota masih tersedia, Kepala Madrasah bersama dengan Komite Madrasah dapat mengusulkan nama siswa lain yang dianggap pantas dan berhak mendapatkan BSM tetapi tidak mendapatkan kartu dengan kriteria sebagai berikut:
  1. Orangtua siswa terdaftar sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH), atau; 
  2. Siswa yang berasal dari Panti sosial/Panti Asuhan yang dikelola oleh Kementerian Sosial
  3. Siswa korban musibah bencana alam
  4. Rumah Tangga pemegang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan/Desa atau;
  5. Siswa terancam putus sekolah karena kesulitan biaya, atau; 
  6. Yatim dan/atau Piatu, atau
  7. Pertimbangan lain (misal kelainan fisik, korban musibah berkepanjangan dan siswa berasal dari rumah tangga miskin dan memiliki lebih dari 3 (tiga) orang bersaudara yang berusia dibawah 18 tahun).
5. Untuk apa sajakah pemanfaatan dana BSM?
Dana BSM dapat dimanfaatkan untuk:
  1. Pembelian perlengkapan siswa (misalnya buku pelajaran, alat tulis, sepatu dan tas)
  2. Biaya transportasi siswa ke sekolah/madrasah
  3. Uang saku siswa untuk sekolah
6. Apa saja yang dapat menyebabkan pembatalan pemberian BSM?Dana BSM dapat dibatalkan jika siswa penerima BSM:
    1. Berhenti sekolah
    2. Menerima beasiswa dari instansi/sumber lain
    3. Telah didakwa dan terbukti melakukan tindakan kriminal
    4. Mengundurkan diri
    5. Tidak lagi masuk dalam kriteria siswa miskin

      Kepala Sekolah/Madrasah bertanggung jawab dan berwenang untuk membatalkan BSM serta memilih siswa penggantinya.Nama siswa pengganti tersebut harus segera dikirimkan kepada lembaga penyalur melalui SK Pengganti.
7. Apa saja hambatan-hambatan yang terungkap dari evaluasi pelaksanaan BSM selama ini? Bagaimana konsep rencana penyempurnaannya?
Beberapa hasil dari evaluasi dan studi berlanjut terhadap pelaksanaan Program BSM  menunjukkan kelemahan dari program, yaitu terkaitketepatan penetapan sasaran BSM dimana ditemukanmasih banyaknya rumahtangga tidak miskin yang menerima BSM dan jumlah beasiswa yang kurang memadai.
Gambar 1. Evaluasi BSM terhadap Inclusion & Exclusion Error
Kesalahan Inklusi dan Eksklusi
Gambar 1: menunjukkan akurasi dari penetapan sasaran penerima Program BSM masih lemah dimana ditemukan banyak penerima BSM yang bukan berasal dari keluarga/rumah tangga miskin (inclusion error) dan banyak siswa dari keluarga/rumah tangga miskin tidak menerima manfaat BSM (exclusion error).
Evaluasi ketepatan besaran Bantuan Program BSM yang diterima oleh Siswa
Ketepatan besaran bantuan Program BSM dalam menutupi biaya lain terkait pendidikn sangat penting dalam memberikan insentif kepada rumah tangga miskin dan rentan untuk tetap menyekolahkan anaknya  di jalur formal. Hingga tahun 2012, besaran BSM belum dapat menutupi pengeluaran lain terkait pendidikan. Hasil evaluasi Sekretariat TNP2K berdasarkan data Susenas 2009 menunjukkan bahwa manfaat tersebut hanya dapat menutupi sekitar kurang lebih 30 atau 40 persen dari total biaya personal pendidikan yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga miskin.
Tabel 2. Evaluasi Ketepatan Jumlah Manfaat Program BSM
Catatan: * Biaya Operasional Pendidikan telah diberikan di dalam Program BOS
Sumber: Susenas 2009 

Ketepatan Waktu Penyaluran Manfaat BSM
Ketepatan waktu penyaluran Program BSM dapat membantu keberlanjutan sekolah siswa/peserta didik dari keluarga miskin (antar jenjang kelas maupun antar jenjang pendidikan). Selama pelaksanaan Program BSM hingga awal tahun 2012, manfaat Program BSM baru diterima oleh siswa pada bulan Maret dan September sedangkan penyaluran manfaat BSM di bulan Juni sangat rendah. Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Sekretariat TNP2K menemukan bahwa waktu/masa kritis siswa dimana siswa/keluarga/rumah tinggal berada pada saat akhir tahun pelajaran di bulan Mei hingga Jui dan pada awal Tahun Pelajaran di bulan Juli terutama saat siswa transisi dari satu jenjang pendidikan ke jenjang pendidikan berikutnya (seperti dari SD/MI ke SMP/MTs; dari SMP ke SMA/SMK/MA)


Gambar 2. Evaluasi Keberlanjutan Pendidikan berdasarkan Kuantil Pengeluaran

Kebijakan Perbaikan Pelaksanaan Program BSM
Berdasarkan hasil evaluasi terkait pelaksanaan Program BSM pada periode sebelum 2012, Sekretariat TNP2K kemudian mengusulkan rekomendasi kebijakan untuk memperbaiki pelaksanaan program BSM kepada Kemendikbud dan Kemenag sebagai pelaksana Program BSM. Rekomendasi perbaikan program dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan untuk:
  • Memastikan keberlanjutan pendidikan siswa penerima program BSM dari keluarga/rumah tangga miskin antar kelas dan jenjang pendidikan terutama bagi siswa/peserta didik yang berada pada periode transisi. 
  • Memastikan adanya peningkatan cakupan penerima BSM dan peningkatan nilai/manfaat BSM secara bertahap dimana diharapkan Program BSM dapat menjangkau lebih banyak siswa miskin dan rentan maupun anak yang belum dan tidak lagi bersekolah. Nilai/manfaat Program BSM juga terus dipastikan ada peningkatan agar kebutuhan personal pendidikan siswa/peserta didik dari keluarga miskin dan rentan, dapat terpenuhi dengan lebih baik. 
Tahapan pelaksanaan rekomendasi kebijakan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik pelaksanaan Program BSM. Pelaksanaan Program BSM memiliki karakteristik program yang cukup kompleks dan unik dari segi pelaksanaan secara kebijakan, teknis maupun administratif. Salah satu contoh adalah program ini dilaksanakan oleh beberapa Direktorat Pelaksana teknis di dua Kementerian yang berbeda (Kemdikbud dan Kemenag), yaitu Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Pendidikan SMK, dan Direktorat Pendidikan Madrasah.
Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan yang diusulkan oleh Sekretariat TNP2K untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan Program BSM, direncanakan secara bertahap melalui proses advokasi, lokakarya teknis serta kegiatan koordinasi (baik formal maupun informal) yang intensif sejak awal tahun 2012 dengan Kemdikbud dan Kemenag.
Advokasi dan koordinasi yang terus dilakukan oleh Sekretariat TNP2K penting untuk memastikan agar kedua Kementerian tersebut memiliki komitmen dan pemahaman yang sama terutama mengenai pentingnya perbaikan ketepatan sasaran program, ketepatan jumlah dan ketepatan waktu penyaluran, agar di dalam rekomendasi kebijakan perbaikan program, kedua Kementerian dapat berkontribusi dan turut serta secara aktif dalam memantau dan mengevalusi efektifitas perbaikan program dengan baik.
Meningkatkan Ketepatan Sasaran dari Penerima Program BSM
Reformasi yang pertama kali dilakukan oleh TNP2K adalah melakukan perbaikan penetapan sasaran BSM. Perbaikan ini dilakukan dengan dua mekanisme. Mekanisme yang pertama adalah pemanfaatan informasi yang tercantum dalam Basis Data Terpadu (BDT) sebagai sumber data calon siswa penerima BSM. Mekanisme yang kedua terkait dengan proses alur usulan siswa calon penerima BSM dari tingkat sekolah/madrasah hingga ke tingkat pusat.
Sasaran dari penerima program BSM dan meningkatkan cakupan penerima BSM yang berasal dari keluarga/rumah tangga miskin, dengan memanfaatkan informasi dari BDT dan melalui pengiriman Kartu Calon Penerima BSM (selanjutnya disebut sebagai Kartu BSM) di tahun 2012 dan di tahun 2013 – melalui pengiriman Kartu Perlindungan Sosial/KPS.

Strategi atau Mekanisme Targeting Baru BSM
Gambar 3. Rekomendasi Perubahan Mekanisme Penetapan Sasaran Penerima Program BSM
Perbaikan pelaksanaan Program BSM ini dilakukan dalam beberapa tahap.  Tahap pertama pelaksanaan perbaikan Program BSM pada tahun 2012 di fokuskan dan dirancang sebagai upaya untuk membantu meningkatkan keberlanjutan pendidikan dari siswa dari keluarga/rumah tangga miskin yang berada di periode transisi (kelas 6 SD yang akan melanjutkan ke kelas 7 SMP di bawah Kemdikbud) sebanyak sekitar 281.909  siswa. Metode penetapan sasaran program BSM dimodifikasi dari pemilihan sasaran berdasarkan sekolah menjadi penetapan sasaran program secara langsung kepada siswa/peserta didik yang teridentifikasi dari rumah tangga miskin berdasarkan informasi individu dalam rumah tangga di Basis Data Terpadu dan melalui pengiriman Kartu BSM).
Bersama – sama dengan Direktorat Pembinaan SD dan SMP - Kemdikbud dan juga Direktorat Pendidikan Madrasah Kemenag, tahap kedua dari perbaikan program BSM di rencanakan kembali pada awal tahun 2013, yang awalnya menyasar kurang lebih 670,000 siswa/peserta didik yang berpotensi menjadi penerima BSM di seluruh Indonesia, dengan rincian rencana sasaran 220,000 siswa baru yang akan masuk ke kelas 1 SD dan 450,000 siswa baru kelas 7 SMP/MTs di Tahun Pelajaran (TA) 2013/2014. Namun demikian, sebelum tahap kedua perbaikan Program BSM dapat terlaksana, Pemerintah Indonesia di pertengahan tahun 2013 mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi BBM dan merelokasi penghematan anggaran menjadi paket kompensasi untuk 15,5 juta rumah tangga miskin dan rentan melalui beberapa program – program bantuan sosial yang selama ini telah ada, termasuk Program BSM, atau yang disebut Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S). Manfaat dari Program BSM juga ditingkatkan dan cakupan sasaran program juga meningkat untuk siswa/peserta didik di semua jenjang pendidikan (Pendidikan Dasar dan Pendidikan mMenengah - SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MTs).
Meningkatkan Cakupan Penerima Program BSM
Pada bulan Juni 2013, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga BBM dan menyediakan program kompensasi untuk rumah tangga miskin dan rentan sebagai bagian dari upaya untuk memitigasi dampak dari kenaikan harga BBM tersebut. Program Perluasan dan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (P4S) dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kemudian diluncurkan di mana khusus untuk Program BSM, anggaran Program BSM bagi Kemdikbud dan Kemenag meningkat melalui proses APBN-P 2013.
Cakupan penerima Program BSM bertambah menjadi  15.4 juta anak – anak usia sekolah (dari 8.7 juta siswa di awal tahun 2013), yang  berasal dari 15,5 juta rumah tangga di seluruh Indonesia teridentifikasi sebagai miskin dan rentan berdasarkan informasi dari BDT dan berhak menerima KPS ditambah dengan cadangan sehingga total menjadi 16,6 juta siswa. Rumah tangga dengan anak usia sekolah yang terdaftar di sekolah dan memiliki KPS/Kartu BSM berhak untuk menerima manfaat Program BSM sebagai bagian dari Program Kompensasi BBM – P4S.
Tabel 3. Kuota Penerima Program BSM 2013 dan 2014
 Tabel 3. Kuota Penerima Program BSM 2013 dan 2014

Meningkatkan Besaran Manfaat Program BSM
Selain penambahan cakupan penerima BSM, kompensasi kenaikan harga BBM juga diikuti dengan peningkatan besaran manfaat BSM. Nilai dari manfaat Program BSM meningkat dari Rp380.000 per siswa per tahun pelajaran menjadi Rp450000 per siswa per tahun untuk jenjang pendidikan SD/MI, dan dari Rp550.000 per siswa per tahun menjadi Rp750.000 per siswa per tahun untuk jenjang pendidikan SMP/MTs. Untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA, nilai/manfaat Program BSM telah mengalami kenaikan di awal tahun anggaran 2013 yaitu dari Rp750.000 per siswa per tahun, menjadi Rp 1.000.000 juta per siswa per tahun pelajaran.
Waktu Penyaluran Manfaat Program BSM
Reformasi ketiga yang dilakukan seiring dengan berjalannya Program Kompensasi kenaikan BBM adalah perbaikan waktu penyaluran BSM. Penyaluran manfaat BSM dimodifikasi dari sekali menjadi dua kali penyaluran per tahun pelajaran. Pembayaran pertama dilakukan pada awal tahun pelajaran di Semester 1 (sekitar bulan Agustus/September) dan pembayaran kedua dilakukan di Semester ke 2 tahun pelajaran (sekitar bulan Maret/April). Perubahan waktu pembayaran manfaat BSM ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan tingkat drop out dari siswa/peserta didik yang berasal dari keluarga/rumah tangga miskin dan rentan, serta juga membantu memastikan tingkat keberlanjutan pendidikan di setiap jenjang pendidikan.

Sekolah



Beasiswa Murid SDLB Dipotong
POLEWALI — Orang tua murid SDLB di Polman mengeluhkan pemotongan beasiswa untuk anak-anak mereka. Tak tanggung-tanggung, jumlah dana yang dipotong setiap siswa mencapai Rp 750.000.
Pemotongan beasiswa tersebut diadukan oleh orang tua salah satu murid SDLB melalui sms aduan Pemkab Polman, Selasa 12 Nopember.
Sebagaimana pengaduan yang diterima Humas Pemkab Polman, tertulis: “Yth, Bapak Bupati, kami orang tua siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) melaporkan pada bapak bupati, sehubungan dengan penerimaan beasiswa SLB Sabtu kemarin terlalu banyak pemotongan dgn alasan pembelian seragam sekolah. Tahun2 kemarin juga dipotong seperti ini tapi tidak ada realiasasi pembeliannya. Dana beasiswa yg seharusnya diterima persisnya Rp 1.050.000 yang diterima hanya Rp 300.000,”.
Artinya, besaran dana yang dipotong oleh pihak sekolah tersebut sebesar Rp 750.000 per siswa. Berdasarkan data siswa di sekolah tersebut, jumlah siswa sebanyak 51 orang dengan anggaran Rp 58 juta, tetapi yang disalurkan hanya Rp 15,3 juta.
Atas aduan tersebut sudah diterima Bupati Polewali Mandar dan akan segera menindaklanjutinya dengan meminta Kepala Disdikpora Polman Arifuddin Toppo untuk memanggil kepala SDLB. Menurut Bupati Polewali Mandar, jika pemotongan itu dilakukan tanpa dasar, maka itu adalah penyimpangan.
Terpisah, Arifuddin Toppo mengaku sudah menerima laporan tersebut. Namun, Arifuddin membantah bahwa hal tersebut adalah pungutan liar. “Betul, ada pemotongan dana beasiswa untuk anak-anak di SDLB. Tetapi, pemotongan itu bukan pungli,” kata Arifuddin.
Arifuddin menjelaskan, pihaknya bersama Inspektorat sudah memanggil Kepala SDLB Polewali Aco, terkait dengan pemotongan tersebut. Namun, berdasarkan keterangan kepala sekolah, pemotongan itu dilakukan karena mempunyai dasar.
Dijelaskan, dalam penyaluran bea siswa untuk SDLB sebesar Rp 1.050.000 per orang. Yang disalurkan memang hanya Rp 300 ribu sebagai uang transport anak. Sisanya sebesar Rp 750 ribu diambil alih oleh pihak sekolah mengurus pembelian seragam.
“Ada pemotongan, tapi itu bukan pungli karena juknis yang menjelaskan bahwa pembelian seragam anak dilakukan pihak sekolah,” tandas Arifuddin.
Meski demikian, Arifuddin juga meminta kepada pihak SDLB, untuk segera mengurus seragam anak-anak didiknya sehingga tidak muncul kesalahpahaman antara orangtua dengan pihak sekolah seperti yang terjadi sekarang ini.
Saat ditanya soal bantuan beasiswa tahun lalu yang belum terealisasi, Arifuddin juga membantah hal itu. Dari keterangan pihak sekolah, bantuan tahun lalu sudah direalisasikan. Kalau untuk tahun ini, memang baru disalurkan. (afr/ham)

Pendidikan

Latar Belakang Pendidikan Untuk Semua

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan betapa strategis dan pentingnya upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga pendidikan bukan hanya hak tetapi merupakan kewajiban bagi semua warga. Maka program wajib belajar terus kita gulirkan sejak lama dalam rangka memenuhi amanah Undang-Undang Dasar 1945. Prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life education) mestinya menjadi komitmen kita bersama dalam menyiapkan generasi masa depan Indonesia dengan lebih baik agar terwujud insan Indonesia yang cerdas dan berdaya saing tinggi sesuai dengan visi Departemen Pendidikan Nasional. Penegasan UUD 45 tentang perlunya disediakan dana minimal 20% dari APBN untuk pembiayaan pendidikan memerlukan kemampuan manejerial dan kinerja yang memadai untuk merealisasikannya. Tantangan ini perlu disahuti dengan pembenahan manajemen dan peningkatan kinerja seluruh pelaku pendidikan dari tingkat pusat hingga daerah.

Pendidikan untuk Semua atau Education for All merupakan komitmen internasional seluruh anggota PBB (UNESCO) dalam memberikan pelayanan pendidikan untuk semua. Kerangka Aksi Pendidikan Untuk Semua disepakati di Dakar, Senegal pada tahun 2000. Komitmen ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan sebelumnya di Jomtien, Thailand pada tahun 1990 dan di Amman, Jordania pada tahun 1996. Pemerintah Indonesia telah mengikatkan diri dengan komitmen Kerangka Aksi Dakar yang menargetkan 6 (enam) komponen pendidikan yang harus dicapai pada tahun 2015. Pemerintah harus menyusun Rencana Aksi Nasional Pendidikan Untuk Semua sebagai penggambaran sejumlah rencana program dan kegiatan yang kemudian perlu dievaluasi dan dilaporkan secara berkala dalam forum internasional PBB bidang pendidikan. Oleh karenaitu, kegiatan PUS ini adalah tugas pendidikan dalam skala internasional yang perlu diterjemahkan dalam kerangka pembangunan nasional dan daerah.

B. Komponen dan Target Kerangka Aksi Dakar

Untuk keberhasilan pelaksanaan pendidikan untuk semua, pada tahun 2000 Forum Pendidikan Dunia telah menyepakati 6 (enam) target yang akan dicapai pada tahun 2015 yaitu:
  1. memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan tak beruntung,
  2. menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan yang sulit dan mereka yang termasuk minoritas etnik, yang mempunai akses dan menyelesaikan pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas yang baik,
  3. menjamin bahwa kebutuhan belajar semua manusia muda dan orang dewasa terpenuhi melalui akses yang adil pada program-program belajar keterampilan hidup yang sesuai,
  4. mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi semua orang dewasa,
  5. menghapus disparitas gender di pendidikan dasar dan menengah menjelang tahun 2015, dan mencapai persamaan gender dalam pendidikan menjelang tahun 2015 dengan suatu fokus jaminan bagi perempuan atas akses penuh dan sama serta prestasi dalam pendidikan dasar dengan kualitas yang baik, memperbaiki semua aspek kualitas pendidikan dan menjamin keunggulan sehingga hasil-hasil belajar yang diakui dan terukur dapat diraih oleh semua, terutama dalam keaksaraan, angka dan keterampilan hidup yang penting.
Secara sektoral 6 (enam) target diterjemahkan dalam 6 komponen program kegiatan yaitu :

(1) Pendidikan Anak Usia Dini,
(2) Pendidikan Dasar (SD/SMP),
(3) Pendidikan Keaksaraan,
(4) Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill),
(5) Pengarusutamaan gender, dan
(6) mutu pendidikan.

Keenam program itulah perlu dirumuskan system perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatannya. Dengan demikian, terdapat 3 (tiga) bentuk kegiatan utama untuk merealisasikan 6 (enam) target Dakar yaitu:

(1) kegiatan perencanaan PUS di Pusat dan Daerah,
(2) Pelaksanaan Kegiatan PUS di Pusat dan Daerah, dan
(3) kegiatan montoring dan evaluasi kegiatan PUS di tingkat Pusat dan Daerah.

Penilaian 5 tahun Pendidikan Untuk Semua

Pelaksanaan program Pendidikan Untuk Semua (PUS) atau Education For All (EFA) telah melewati paruh dekade. Sudah lebih dari 5 tahun program PUS dilaksanakan dalam rangka mencapai 6 target program yang telah ditetapkan yaitu:

(1) Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
(2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun;
(3) Program Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill);
(4) Program Pendidikan Keaksaraan;
(5) Program Pengarusutamaan Gender; dan
(6) Program Mutu Pendidikan.

Seluruh rencana yang ditetapkan perlu dinilai bagaimana realisasi dan pencapaiannya secara periodik, baik tahunan, lima tahunan, dekade, dan akhir dari pelaksanaan program PUS. Berdasarkan penilaian tersebut akan dirumuskan langkah-langkah strategis dalam rangka mencapai target-target yang telah disepakati di Dakar hingga tahun 2015. Kegiatan penilaian ini merupakan salah satu program yang penting secara periodik dalam pelaksanaan program Pendidikan Untuk Semua.

Pada tahun 2007 UNESCO mengeluarkan program penilaian yang disebut Education For All-Mid Decade Assessment (EFA-MDA) atau “Penilaian Paruh Dekade Pendidikan untuk Semua. Terdapat tiga komponen indikator dalam rangka penilaian capaian target EFA yaitu: i) Policy and System Indicators (Indikator Sistem dan Kebijakan Pendidikan), memuat tentang kebijakan yang dikeluarkan dalam rangka mendukung program EFA, ii) Core Indicators (Indikator Utama), memuat sejumlah data dan informasi capaian program pendidikan pada 6 tujuan EFA, dan iii) Additional Indicators (indikator tambahan) yang memuat hal-hal yang mungkin perlu dilaporkan yang bersifat khusus. Seluruh negara wajib melaporkan perkembangan program EFA dalam kurun waktu lima tahun tersebut. Indonesia telah melakukan proses penyusunan laporan EFA-MDA tersebut yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Forum Koordidnasi Nasional Pendidikan untuk Semua.

Kebijakan dan sistem penyusunan EFA-MDA tersebut perlu didesiminasikan dan diimplementasikan di Indonesia untuk menjadi bahan pelajaran baik di tingkat pusat maupun daerah. Kegiatan ini dapat digolongkan sebagai kegiatan monitoring dan evaluasi yang juga menjadi bagian dari program EFA. Untuk menjalankan fungsi dan peran EFA perlu terus-menerus ditingkatkan dan diperkuat tata kelola organisasi Forum Pendidikan untuk Semua baik di tingkat nasional maupun pusat dalam rangka pelaksanaan monitoring dan evaluasi ini.

Untuk itu, dalam rangka pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Forum Koordinasi Nasional Pendidikan untuk Semua perlu dirumuskan strategi implementasi kegiatan penilaian paruh di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Melalui kegiatan ini, dapat dimonitor dan dievaluasi pencapaian program EFA di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Berdasarkan hasil Monev tersebut, Forum PUS akan dapat memberikan masukan yang tepat kepada pihak terkait sebagai bahan advokasi dalam rangka pencapaian target EFA di akhir tahun 2015.

DASAR HUKUM PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Kesepakatan Dakar (Kerangka Aksi) tahun 2000
3. Surat Keputusan Menko Kesra Nomor 15/KEP/MENKO/ KESRA/ VI/2002 tanggal 19 Juni 2002.
4. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Selaku Pelaksana Forum koordinasi Nasional Pendidikan Untuk Semua, telah menerbitkan Surat Keputusan tanggal 2 Juli 2002. Nomor Kep. 93/E/TU/2002
5. Surat Edaran Menko Kesra Nomor B. 10/MENKO KESRA/I/2003 tanggal 27 Januari 2003 tentang Pembentukan Forum Pendidikan Untuk Semua kepada Gubernur, Bupati dan Walikota.

TULISAN

[Bukan Kampanye Hitam] Berikut ini beberapa hal yang sering dikumandangkan Bapak PRABOWO saat debat maupun orasi dan inilah hal yang paling memalukan bagi BIROKRASI TAHUN INI,,, serta mereka yang menjadi CAPRES DAN CAWAPRES kali ini,,
1. "Ekonomi kita JEBOL, BOCOR, Kita TERPURUK"
Kenyataan : Mentri Perekonomian, yaitu Bpk. Hatta Rajasa adalah Wakil Bapak sendiri.

2. "Setiap 10 Menit, hutan kita rusak 77 juta Hektar"
Kenyataan : Mentri Kehutanan, yaitu Bpk. Zulkifli Hasan (Partai PAN) ada kubu Bapak sendiri.

3. "Rakyat Kita tidak Sejahtera"
Kenyataan : MenkoKesra, yaitu Agung Laksono (Partai GOLKAR) ada di kubu Bapak sendiri.

4. "Industri dalam negeri kita jalan di tempat"
Kenyataan : Mentri Industri, yaitu MS Hidayat (Partai GOLKAR) ada di kubu Bapak sendiri.

5. "Rp 1.000 Triliun kekayaan alam laut kita hilang dalam setahun"
Kenyataan : Mentri Kelautan, yaitu Syarif Cicipsutardjo (Partai GOLKAR) ada di kubu Bapak sendiri.

6. "Penyelenggaraan Ibadah Haji yang dilakukan oleh Kementrian Agama sangat baik"
Kenyataan : Mentri Agama, yaitu Suryadharma Ali (Partai PPP) ada di kubu Bapak sendiri dan sudah tersangka kasus Korupsi Dana Ibadah Haji.

7. "Produk pertanian sekarang semua import, budak bangsa asing"
Kenyataan : Mentri Pertanian, yaitu Suswono (Partai PKS) ada di kubu Bapak sendiri.

8. "Rakyat menjerit, makin sulit untuk memiliki rumah"
Kenyataan : Menteri Perumahan Rakyat, yaitu Djan Faridz (Partai PPP) ada di kubu Bapak sendiri

9. "Terjadi ketimpangan antara pengusaha besar, menengah dan kecil"
Kenyataan : Menteri UKM, yaitu Syarif Hasan (Partai Demokrat) ada di kubu Bapak sendiri

BAGAIMANA SEMUA MASALAH BANGSA INI AKAN SELESAI, JIKA MEREKA SEMUA YANG BERTANGGUNG JAWAB DARI MASALAH YANG SERING BAPAK KUMANDANGKAN, JUSTRU ADA DI BELAKANG BAPAK SENDIRI???
JUSTRU ADA DI PIHAK BAPAK SENDIRI???

Ditambah lagi Partai Demokrat telah bergabung, yang notabene menteri-mentri yang ada sekarang adalah bentukan Bapak SBY.

BAGAIMANA MUNGKIN PERUBAHAN ITU BISA TERJADI???
Gara2 prabowo pada debat ke dua mengatakan tidak mau dengar tim penasehatnya, maka pada debat ke 5 prabowo dikerjain oleh timsesnya sendiri. Diberikan informasi salah, dan dibekali pertanyaan salah, akibatnya berantakan. Kelihatan sekali Prabowo Hatta seperti orang bingung. Kasihan mereka berdua, jangan2 bayarannya belum diberikan karena banyak yang nagih juga.

BIOGRAFI

Frederick Engels

Oleh Vladimir I. Lenin

Dari Marx, Engels, Marxism, Edisi Ketujuh (Penerbit Progress, Moskow, 1965), muka surat 13-45. Ditulis pada Musim Luruh 1895.

Diterjemahkan oleh Muhammad Salleh (April 2002).


Betapanya obor yang telah berhenti membara,
Betapanya hati yang telah berhenti berdegup![i]

Pada 5hb Ogos (kalendar revolusioner), 1895, Frederick Engels meninggal dunia di London. Selepas sahabatnya, Karl Marx (yang meninggal dunia pada tahun 1883), Engels merupakan ilmiawan dan cikgu terbaik bagi proletariat moden di seluruh dunia bertamadun. Dari masa apabila takdir membawa Karl Marx dan Frederick Engels bersama, dua sahabat itu telah menumpukan kehidupan mereka pada matlamat bersama. Dan maka untuk memahami apa yang Frederick Engels telah melakukan untuk kaum proletariat, seseorang perlu mempunyai idea kelas mengenai kepentingan ajaran dan usaha Marx demi kemajuan gerakan pekerja mutakhir. Marx dan Engels merupakan orang pertama yang menunjukkan bahawa kelas pekerja dan tuntutan-tunutannya adalah hasil semestinya dari sistem ekonomi pada masa ini, yang bersama-sama dengan borjuasi menciptakan dan mengaturkan kaum proletariat secara tidak dapat dielakkan. Mereka menunjukkan bahawa ia bukanlah usaha-usaha baik hati individu-individu yang mulia, tetapi perjuangan jelas oleh proletariat tersusun, yang akan membebaskan umat manusia daripada kezaliman yang kini menindasnya. Dalam karya-karya saintifik mereka, Marx dan Engels merupakan orang pertama yang menjelaskan bahawa sosialisme bukanlah penciptaan pemimpi-pemimpi, tetapi matlamat akhir dan hasil semestinya dari perkembangan kuasa-kuasa produktif dalam masyarakat moden. Segala sejarah sehingga ini merupakan sejarah perjuangan kelas, sejarah penggantian pemerintahan dan kejayaan kelas-kelas sosial tertentu ke atas yang lain. Dan ini akan berterusan sehingga dasar perjuanagn kelas dan penguasaan kelas – harta swasta dan pengeluaran sosial anarkik – dihapuskan. Kepentingan-kepentingan proletariat menuntut penghapuskan dasar-dasar ini dan maka perjuangan kelas sedar oleh pekerja teratur mesti ditujukan menentang dasar-dasar itu. Dan setiap perjuangan kelas adalah perjuangan politik.

Pandangan-pandangan Marx dan Engels ini kini telah dipupuk oleh setiap proletariat yang sedang berjuang demi pembebasan mereka. Tetapi apabila pada tahun empat puluhan, dua sahabat ini mengambil bahagian dalam kesusasteraan sosialis dan gerakan-gerakan sosialis pada masa itu, mereka sangatlah berbeza. Terdapat ramai orang pada masa itu, dengan kepakaran dan tidak berpakar, ikhlas dan tidak ikhlas, yang, diserap ke dalam perjuangan demi kebebasan politik, dalam perjuangan menentang kezaliman raja-raja, pihak polis dan paderi, gagal untuk memerhatikan percanggahan di antara kepentingan-kepentingan borjuasi dan kepentingan-kepentingan proletariat. Orang ini tidak melayani idea para pekerja bertindak sebagai kuasa sosial bebas. Dalam tangan sebelah, terdapat ramai orang pemimpi, beberapa daripada mereka genius, yang berfikir bahawa ia hanya perlu untuk meyakinkan pemerintah-pemerintah dan kelas-kelas pemerintah mengenai ketidak-adilan susunan sosial mutakhir, dan ia kemudiannya akan menjadi senang untuk mendirikan kedamaian dan kemakmuran umum di dunia. Mereka memimpikan sesuatu jenis sosialisme tanpa perjuangan. Akhir sekali, hampir kesemua sosialis pada masa itu dan sahabat-sahabat kelas pekerja secara umumnya menganggap proletariat sebagai bisul, dan memerhatikan dengan ketakutan bagaimana ia bertumbuh dengan industri. Maka, mereka semuanya mencari sesuatu cara untuk menghalang perkembangan industri dan proletariat, untuk menghalang “roda sejarah.” Marx dan Engels tidak berkongsi ketakutan umum terhadap kemajuan proletariat; sebaliknya, mereka meletakkan segala harapan mereka pada pertumbuhan berterusan ini. Semakin ramai proletariat yang ada, semakin besar kekuatan mereka sebagai kelas revolusioner, dan semakin dekat dan semakin hampir jadinya sosialisme. Perkhidmatan yang diberikan oleh Marx dan Engels kepada kelas pekerja mungkin diluahkan oleh beberapa perkataan seperti berikut: mereka mengajar kelas pekerja untuk menyedari dininya dan menjadi sedar akan dirinya, dan mereka menggantikan mimpi-mimpi dengan sains.

Itulah mengapa nama dan kehidupan Engels patut diketehui oleh setiap pekerja. Itulah mengapa dalam koleksi rencana-rencana ini, di mana matlamatnya adalah, seperti kesemua penerbitan kami, untuk membangunkan kesedaran kelas di kalangan pekerja Rusia, kita perlu memberikan ringkasan kehidupan dan usaha Frederick Engels, salah seorang daripada dua cikgu terbaik kepada proletariat moden.

Engels dilahirkan pada tahun 1820 di Barmen, di Daerah Rhine di negara Prusia. Bapanya merupakan seorang usahawan. Pada tahun 1838, Engels, tanpa menghabiskan pendidikan sekolah menengah, dipaksa oleh keadaan-keadaan keluarga untuk memasuki sebuah rumah komersil di Bremen sebagai seorang kerani. Urusan komersil tidak menghalang Engels daripada mengejar pendidikan saintifik dan politik. Dia telah bermula membencikan autokrasi dan kezaliman birokrat sambil berada di sekolah menengah. Pendidikan falsafah membawanya ke hadapan lagi. Pada masa itu, pengajaran Hegel menguasai falsafah Jerman, dan Engels menjadi pengikutnya. Walaupun Hegel sendiri merupakan seorang yang mengagumi kerajaan autokratik Prusia, oleh siapa dia diupah sebagai profesor di Universiti Berlain, ajaran Hegel sememangnya bersifat revolusioner. Kepercayaan Hegel kepada kewarasan manusia dan hak-haknya, serta tesis asas falsafah Hegel bahawa alam semesta sedang mengalami proses perubahan dan perkembangan berterusan, membawa beberapa pengikut ahli falsafah Berlin itu – mereka yang enggan menerima keadaan yang sedia ada – kepada idea bahawa perjuangan menentang keadaan ini, perjuangan menentang kezaliman yang sedia wujud dan kejahilan yang berleluasa, juga terbenam dalam hukum perkembangan berterusan abadi. Jika segalanya berkembang, jika sejenis pertubuhan memberi ruang kepada pertubuhan yang lain, mengapakah perlunya autokrasi raja Prusia atau tsar Rusia, kekayaan minoriti sebelum majoriti besar, atau penguasaan borjuasi ke atas rakyat jalata, berterusan buat selama-lamanya? Falsafah Hegel berucap mengenai perkembangan minda dan idea-idea; ia bersifat idealistik. Dari perkembangan minda, ia menyimpulkan perkembangan alam, perkembangan manusia, dan perkembangan umat manusia, hubungan-hubungan sosial. Sambil mengekalkan idea Hegel mengenai proses perkembangan berterusan,* Marx dan Engels menolak pandangan idealistik pendahulu; berpaling kepada kehidupan, mereka melihat bahawa ia bukannya perkembangan minda yang menjelaskan perkembangan alam tetapi bahawa, sebaliknya, penjelasan minda mesti diperah dari alam, dari jisim… Bertentangan dengan Hegel dan pengikut Hegel yang lain, Marx dan Engels merupakan penganut materialis. Berkenaan dengan dunia dan umat manusia secara materialis, mereka percaya bahawa sebagaimana sebab-sebab materialis menggariskan segala fenomena semulajadi, maka perkembangan masyarakat umat manusia digariskan oleh perkembangan kuasa-kuasa materialis, iaitu kuasa-kuasa produktif. Pada perkembangan kuasa-kuasa produktif bergantungnya hubungan-hubungan ke dalam mana manusia memasuki dengan satu sama lain dalam pengeluaran barangan yang diperlukan untuk memenuhi keperluan manusia. Dan dalam hubungan-hubungan ini terletaknya penjelasan mengenai segala fenomena kehidupan sosial, wawasan manusia, idea-idea dan hukum-hukum. Perkembangan kuasa-kuasa produktif mewujudkan hubungan-hubungan sosial berdasarkan harta swasta, tetapi kini kita melihat bahawa perkembangan kuasa-kuasa produktif yang sama ini mencuri harta daripada majoriti dan memusatkannya dalam tangan minoriti yang tidak penting. Ia menghapuskan harta, dasar bagi susunan sosial moden, ia sendiri bergerak menuju wawasan yang pihak sosialis telah mengutamakan. Apa yang tinggal dilakukan oleh pihak sosialis adalah menyedari mana satu kuasa sosial, berkenaan dengan kedudukannya dalam masyarakat moden, adalah tertarik untuk mencapai sosialisme, dan untuk memberikan kepada kuasa ini kesedaran akan kepentingan-kepentingan dan akan tugas bersejarahnya. Kuasa ini adalah proletariat. Engels bermula mengenali proletariat di England, di pusat industri Inggeris, iaitu Manchester, di mana dia bertapak pada tahun 1842, sambil memasuki perkhidmatan sebuah firma komersil di mana bapanya merupakan seorang pemegang saham. Di sini Engels bukan sahaja duduk di pejabat kilang, tetapi juga mengunjungi kawasan miskin di mana para pekerja dihimpunkan, dan melihat kemiskinan dan kemelaratan mereka dengan matanya sendiri. Tetapi dia tidak menghadkan dirinya kepada permerhatian peribadi. Dia membaca segala yang telah didedahkan sebelumnya mengenai keadaan kelas pekerja Britain dan mengkaji dengan terperinci kesemua dokumen-dokumen rasmi yang dapat diperolehinya. Buah daripada kajian dan pemerhatian ini merupakan buku yang diterbitkan pada tahun 1845: The Condition of the Working Class in England. Kami sudah menyebut perkhidmatan utama yang diberikan oleh Engels dalam menulis The Conditiond of the Working Class In England. Malah sebelah Engels, ramai orang telah menghuraikan kemelaratan proletariat dan telah menunjukkan keperluan untuk membantu mereka. Engels merupakan orang pertama yang mengatakan bahawa proletariat bukan sahaja merupakan kelas yang merana; bahawa ia adalah, sebenarnya, keadaan ekonomi proletariat yang melarat yang mendesak mereka ke hadapan dan mendesaknya untuk berjuang demi kebebasan abadi mereka. Dan proletariat yang berjuang akan membantu dirinya sendiri. Gerakan politik kelas pekerja akan membawa pekerja menyedari bahawa penyelamat mereka hanya terletak dalam sosialisme. Pada tangan sebelah, sosialisme hanya akan menjadi kuasa apabila ia menjadi matlamat perjuangan politik bagi kelas pekerja. Begitulah idea-idea utama buku Engels mengenai keadaan kelas pekerja di England, idea-idea yang kini telah dipupuk oleh kesemua proletariat berfikir dan berjuang, tetapi pada masa yang sama sangatlah baru. Idea-idea ini disediakan dalam buku yang ditulis dengan cara menyerap dan dipenuhi dengan gambaran-gambaran yang tulin dan megejutkan mengenai kemelaratan proletariat Inggeris. Buku tersebut merupakan dakwaan hebat terhadap kapitalisme dan borjuasi dan meninggalkan kesan yang mendalam. Buku Engels mula dipetik di merata-rata sebagai buku yang menunjukkan dengan paling baik keadaan proletariat moden. Dan, sebenarnya, sebelum tahun 1845 mahupun selepas itu, tidak terdapatnya gambaran yang sangat menakjubkan lagi benar mengenai kesengsaraan kelas pekerja.

Ia bukanlah sehingga dia tiba di England yang Engels menjadi seorang sosialis. Di Manchester, dia menubuhkan hubungan dengan orang yang aktif dalam gerakan pekerja Inggeris pada masa itu dan bermula menulis untuk terbitan-terbitan sosialis Inggeris. Pada tahun 1844, sambil dalam perjalanan kembali ke Jerman, dia diperkenalkan dengan Marx di Paris, dengan siapa dia sudah bermula bersurat. Di Paris, di bawah pengaruh sosialis Perancis dan kehidupan Perancis, Marx juga telah menjadi seorang sosialis. Di sini dua sahabat itu menulis bersama buku yang bertajuk The Holy Family, or Critique of Critical Critique. Buku ini, yang muncul setahun sebelum The Condition of the Working Class in England, dan sebahagian besar daripadanya ditulis oleh Marx, mengandungi dasar-dasar sosialisme materialis revolusioner, idea-idea utama yang kami telah menjelaskan di atas. “Keluarga suci” adalah sindiran lucu terhadap abang-adik Bauer, ahli-ahli falsafah itu, dan pengikut-pengikut mereka. Orang ini mengajukan kritikan yang berdiri di atas seluruh realiti, di atas parti-parti dan politik, yang menafikan segala aktiviti amalan, dan yang hanya mempertimbangkan “secara kritikan” dunia sekeliling dan peristiwa-peristiwa yang berlaku di dalamnya. Orang ini, iaitu abang-adik Bauer, memandang proletariat sebagai jisim yang tidak penting. Marx dan Engels menentang aliran gila dan silap ini dengan tekun. Dalam nama manusia yang benar dan berperikemanusiaan – si pekerja, yang ditindas oleh kelas-kelas pemerintah dan kerajaan – mereka menuntut, bukannya pertimbangan, tetapi perjuangan demi susunan masyarakat yang lebih baik. Mereka, sememangnya, menganggap proletariat sebagai kuasa yang mampu mengajukan perjuangan ini dan yang mempunyai kepentingan dalamnya. Malah sebelum penerbitan The Holy Family, Engels telah menerbitkan, dalam akhbar Marx dan Ruge, Deutsche-Französische Jahrbücher[ii], karyanya “Karangan-Karangan Kritikal Mengenai Ekonomi Politik”, di mana dia mengkaji fenomena asas susunan ekonomi mutakhir dari pendirian sosialis, menganggapnya sebagai akibat-akibat semestinya dari pemerintahan harta swasta. Hubungan dengan Engels sudah pasti merupakan faktor dalam keputusan Marx untuk mengkaji ekonomi politik, iaitu sains di mana karya-karyanya telah menghasilkan revolusi sesungguhnya.

Dari tahun 1845 sehingga 1847, Engels menetap do Brussels dan Paris, menggabungkan usaha saintifik dengan aktiviti-aktiviti praktis di kalangan pekerja Jerman di Brussels dan Paris. Di sini, Marx dan Engels mengasaskan hubungan dengan Liha Komunis Jerman sulit, yang menyarankan mereka untuk mengajukan prinsip-prinsip sosialisme asas yang mereka telah memajukan. Maka bangkitlah Manifesto of the Communist Party yang terkenal oleh Marx dan Engels, diterbitkan pada tahun 1848. Buku nipis ini adalah sama nilainya dengan seluruh jilid: sehingga hari ini semangatnya masih memberikan ilham dan pimpinan kepada seluruh proletariat teratur dan berjuang dari dunia bertamadun.

Revolusi tahun 1848, yang meletus pertama sekali di Perancis dan kemudiannya menyebar ke negara-negara Eropah Barat yang lain, membawa Marx dan Engels kembali ke negara asal mereka. Di sini, di Prusia Rheinish, mereka mengambil alih Neue Rheinische Zeitung demokratik yang diterbitkan di Cologne. Dua sahabat itu berada di hati dan jiwa segala wawasan revolusioner-demokratik di Prusia Rheinish. Mereka berjuang sehingga akhir dalam pertahanan kebebasan dan kepentingan-kepentingan dalam menentang kuasa-kuasa reaksi. Kuasa-kuasa reaksi ini, seperti yang kita sedar, akhirnya berjaya. Neue Rheinische Zeitung didiamkan. Marx, yang semasa pembuangan negara telah kehilangan kewarganegaraan Prusia, dibuang negara sekali lagi; Engels mengambil bahagian dalam kebangkitan popular bersenjata, berjuang demi kebebasan dalam tiga pertempuran, dan selepas kekalahan pihak pemberontak, melarikan diri, melalui Switzerland, ke London.

Marx juga menetap di London. Engels kemudiannya menjadi seorang kerani sekali lagi, dan kemudiannya seorang pemegang saham, dalam firma komersil Manchester di mana dia pernah bekerja sehingga tahum empat puluhan. Sehingga tahun 1870, dia menetap di Manchester, sambil Marx menetap di London, tetapi ini tidak menghalang mereka daripada mengekalkan pertukaran idea-idea yang paling menarik: mereka bersurat hampir setiap hari. Dalam persuratan mereka, dua sahabat itu bertukar pendapat dan perjumpaan dan terus bekerjasama dalam mengusahakan sosialisme saintifik. Pada tahun 1870, Engels berpindah ke London, dan kehidupan intelek bersama mereka, yang paling tekun, berterusan sehingga tahun 1883, apabila Marx meninggal dunia. Buah kehidupan mereka adalah, pada pihak Marx, Capital, iaitu karya ekonomi politik terpenting pada masa kita, dan pada pihak Engels, beberapa karya biarpun panjang atau pendek. Marx mengusahakan kajian mengenai fenomena ekonomi kapitalis yang rumit. Engels, dalam kata-kata yang senag difahami, seringkali dengan sifat polemik, menangani masalah-masalah saintifik umum dan dengan pelbagai fenomena masa lalu dan mutakhir dalam semangat konsep sejarah materialis dan teori ekonomi Marx. Daripada karya-karya Engels, kami akan menyebut: karya polemik menentang Dühring (yang mengkaji masalah-masalah penting dalam arena falsafah, sains semulajadi dan sains sosial).* The Origin of the Family, Private Property and the State[iii] (diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia, diterbitkan di St. Petersburg, Edisi Ketiga, 1895), Ludwig Feuerbach[iv] (penerjemahan Bahasa Rusia dan nota oleh G. Plekhanov, Geneva, 1892), rencana mengenai polisi luar negara Kerajaan Rusia (diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dalam Sotsial Demokrat[v] Geneva, Nombor 1 dan 2), rencana-rencana hebat mengenai persoalan perumahan[vi], dan akhirnya, dua rencana pendek tetapi bernilai mengenai perkembangan ekonomi Rusia (Frederick Engels on Russia, diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia oleh Zasulich, Geneva, 1894).[vii] Marx meninggal dunia sebelum dia sempat menghabiskan karya besar mengenai kapital. Namun, draf buku itu sudah dihabiskan, dan selepas peninggalan dunia sahabatnya, Engels mengusahakan tugas membebankan untuk menyediakan dan menerbitkan jilid kedua dan ketiga daripada Capital. Dia menerbitkan Jilid II pada tahun 1885 dan Jilid III pada tahun 1894 (kematiannya menghalang penyediaan Jilid IV).[viii] Dua jilid ini memerlukan usaha yang sangat tekun. Adler, iaitu Demokrat Sosial dari Austria, mengatakan dengan tepat bahawa dengan menerbitkan jilid II dan III daripada Capital, Engels telah mendirikan tugu penuh keagungan kepada genius yang pernah menjadi sahabatnya, tugu pada mana, secara kebetulan, dia telah mengukir namanya sendiri. Sememangnya, dua jilis Capital ini adalah usaha dua orang: Marx dan Engels. Lagenda lama mengandungi pelbagai contoh persahabatan yang mengharukan. Proletariat Eropah mungkin mengatakan bahawa sains-nya telah diciptakan oleh dua ilmiawan dan pejuang, di mana hubungan di antara mereka melintasi cerita-cerita lama yang paling mengharukan mengenai persahabatan manusia. Engels sentiasa – dan, secara menyeluruhnya, dengan sopan – meletakkan dirinya selepas Marx. “Dalam kehidupan Marx,” dia menulis kepada seorang sahabat lama, “saya telah memainkan biola kedua.”[ix] Rasa sayang dia kepada Marx yang hidup, dan kehormatannya kepada ingatan Marx yang meninggal dunia tidak terbatas. Pejuang berani dan pemikir hebat ini memiliki jiwa yang sangat menyayangi.

Selepas gerakan tahun 1848-1849, Marx dan Engels dalam pembuangan negara tidak menghadkan diri mereka kepada kajian saintifik. Pada tahun 1864, Marx menubuhkan Pertubuhan Pekerja Internasional, dan memimpin masyarakat ini selama beberapa dekad. Engels juga memainkan peranan aktif dalam urusannya. Usaha Pertubuhan Internasional, yang, sejajar dengan idea Marx, menyatukan proletariat dari semua negara, sangatlah penting dalam perkembangan gerakan kelas pekerja. Tetapi malah dengan penutupan Pertubuhan Internasional pada tahun tujuh puluhan, peranan penyatuan Marx dan Engels tidak berhenti. Sebaliknya, ia mungkin dikatakan bahawa kepentingan mereka sebagai pemimpin-pemimpin berwibawa kepada kelas pekerja bertumbuh tanpa halangan. Selepas peninggalan dunia Marx, Engels berterusan dengan sendiri sebagai penasihat dan pemimpin sosialis Eropah. Nasihat dan arahannya dipinta oleh sosialis Jerman, di mana kekuatan mereka, meskipun ditindas oleh kerajaan, bertumbuh dengan pesat dan berterusan, dan oleh wakil-wakil negara mundur, seperti rakyat Spain, Romania dan Rusia, yang perlu mempertimbangkan dan mengkaji langkah-langkah pertama mereka. Mereka semua menggunakan stor pengetahuan dan pengalaman Engels yang kaya semasa usia tua.

Marx dan Engels, yang memahami Bahasa Rusia dan membaca buku Rusia, tertarik kepada negara itu, mengikuti gerakan revolusioner Rusia dengan simpati dan mengekalkan hubungan dengan pihak revolusioner Rusia. Mereka berdua menjadi sosialis selepas menjadi demokrat, dan perasaan kebencian demokratik terhadao kezaliman politik sangatlah kuat pada diri mereka. Perasaan politik secara langsung ini, bergabung dengan pemahaman teori luarbiasa mengenai hubunagn di antara kezaliman politik dan penindasan ekonomi, dan juga pengalaman kehidupan mereka yang kaya, menjadikan Marx dan Engels responsif secara politik. Itulah mengapa perjuangan berani beberapa orang revolusioner Rusia menentang kerajaan tsaris kuat mendapat talun bersimpati dari hati revolusioner hebat itu. Dalam tangan sebelah, aliran, demi kepentingan-kepentingan ekonomi ilusi, untuk berpaling dari tugas sosialis Rusia yang serta-merta dan penting, iaitu, kemenangan kebebasan politik, secara semulajadi kelihatan aneh kepada mereka dan malah dianggap oleh mereka sebagai penganiayaan terus-terang terhadap tujuan revolusis sosial. “Pembebasan pekerja mestilah menjadi tindakan kelas pekerja sendiri”[x] – Marx dan Engels sentiasa mengajar. Tetapi untuk berjuang demi pembebasan ekonomi pekerja, proletariat mesti memenangi hak-hak politik tertentu. Lebih-lebih lagi, Marx dan Engels melihat dengan jelas bahawa revolusi politik di Rusia akan menjadi sangat penting kepada gerakan kelas pekerja Eropah Barat juga. Rusia autokratik sentiasanya merupakan kubu reaksi Eropah secara umum. Kedudukan antarabangsa baik yang dinikmati oleh Rusia hasil daripada peperangan tahun 1870, yang buat masa yang lama memyemai pembahagian di antara Jerman dan Perancis, sememangnya hanya meningkatkan kepentingan Rusia autokratik sebagai kuasa reaksioner. Hanya Rusia yang bebas, Rusia yang tidak mempunyai keperluan untuk menindas rakyat Poland, Finland, Jerman, Armenia atau mana-mana negara kecil yang lain, atau untuk menjadi batu api di antara Perancis dan Jerman, akan membenarkan Eropah moden, dibebaskan daripada beban peperangan, untuk bernafas dengan bebas, akan melemahkan segala unsur reaksioner di Eropah dan menguatkan kelas pekerja Eropah. Itulah mengapa Engels sangatlah menginginkan pendirian kebebasan politik di Rusia demi kemajuan gerakan kelas pekerja di dunia Timur juga. Dalam dirinya, revolusioner Rusia telah kehilangan sahabat paling karib mereka.

Marilah kita sentiasa menghormati ingatan Frederick Engels, seorang pejuang dan pendidik proletariat termasyhur!


* Marx dan Engels seringkali menunjukkan bahawa dalam perkembangan intelek mereka, mereka sangatlah berhutang kepada ahli-ahli falsafah Jerman termasyhur, terutamanya Hegel. “Tanpa falsafah Jerman,” Engels mengatakan, “sosialisme saintifik tidak akan wujud.”
* Ini merupakan buku yang kaya dan mendalam. Malangnya, hanya sebahagian daripadanya, mengandungi garis panduan bersejarah mengenai perkembangan sosialisme, telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia (The Development of Scientific Socialism, Edisi Kedua, Geneva, 1892).


Nota Penerjemah

[i] Kata-kata ini adalah dari In Memory of Dobrolyubov, iaitu syair oleh Nikolai Nekrasov.

[ii] Karya Engels, Outlines of a Critique of Political Economy (Lampiran kepada karya Marx, Economic and Philosophic Manuscripts of 1844, Moskow, 1961, muka surat 175).

[iii] Marx dan Engels, Selected Works, Moskow, 1962, Jilid II, muka surat 170-327.

[iv] Marx dan Engels, Selected Works, Moskow, 1962, Jilid II, muka surat 358-402.

[v] Rencana Engels, “Polisi Luar Negara Tsarisme Rusia,” diterbitkan dalam dua isu pertama Sotsial-Demokrat di bawah tajuk “Polisi Luaran Empayar Rusia.”

Sotsial-Demokrat merupakan ulasan kesusasteraan dan politik yang diterbitkan di London dan Geneva pada tahun 1890-1892. Ia memainkan peranan penting dalam menyebarkan Marxsisme di Rusia. Kesemua, empat penerbitkan dikeluarkan.

[vi] Rencana Engels, “Persoalan Perumahan” (Marx dan Engels, Selected Works, Moskow, 1962, Jilid I, muka surat 546-634.

[vii] Rencana Engels, “Mengenai Hubungan Sosial di Rusia” dan nota tambahan kepadanya, diterbitkan dalam Frederick Engels on Russia, Geneva, 1894.

[viii] Sejajar dengan konsep Engels, Theories of Surplus Value, ditulis oleh Marx pada tahun 1862-1863, dinamakan Jilid IV daripada Capital oleh Lenin. Dalam keterangan kepada jilid kedua Capital, Engels menulis: “Sepelas mengeluarkan pelbagai petikan yang diberikan dalam Buku II dan III, saya berkeinginan untuk menerbitkan bahagian kritikal daripada manuskrip ini sebagai Capital, Buku IV.”

Peninggalan dunia beliau pada tahun 1895 menghalang beliau daripada menyediakan buku tersebut untuk penerbitan. Theories of Surplus Value pertama sekali diterbitkan oleh Kautsky pada tahun 1905-1910. Kautsky bercanggah dengan prinsip-prinsip saintifik sasas dalam penerbitan buku itu dan memesongkan beberapa idea Marx.

Institut Marxsisme-Leninisme, Moskow, telah mengeluarkan edisi baru dalam tiga bahagian berdasarkan manuskrip tahun 1862-1863.
[ix] Surat Engels kepada J. F. Becker pada 5hb Oktober, 1984.

[x] K. Marx, General Rules of the International Working Men’s Association, dan F. Engels, Keterangan kepada Manifesto of Communist Party Edisi Jerman tahun 1890 (Marx dan Engels, Selected Works, Moskow, 1962, Jilid I, muka surat 32 dan 386). 

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Pendidikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger